Seorang
nama baru dalam dunia penelaahan kesusastraan Indonesia, telah memperkenalkan
diri dengan sebuah buku hasil penelaahannya mengenai puisi Indonesia tahun
duapuluhan. Disebut nama baru karena kita sebleumya belum pernah membaca
tulisannya baik berupa karangan terlepas dalam majalah-majalah sastra dan
budaya Indonesia, apalagi berupa buku.
Namun baru
yang dimaksud adalah Fachruddin Ambo Enre dan bukunya berjudul Perkembangan Puisi Indonesia dalam masa
duapuluhan yang merupakan salah satu seri Esei dan Kritiksastra Gunung
Agung, Djakarta, 1963.Tahun duapuluhan merupakan masa permulaan kesusastraan
Indonesia. Untuk itu ia mempergunakananalisa sosiologis dari Boejoeng Saleh
Poeradisastra dalam pidato simposion sastra yang pertama yang diselengarakan
oleh Fakultas Sastra U.I. di Jakarta ( tahun 1953 ), yaitumenempatkan
perkembangan bahasa dan sastra erat terjalin dengan masyarakat dan budaya yang
mendasarinya secara keseluruhan.
Tetapi
perubahan-perubahan kemasyarakatn yang pada gilirannya menunjukan perubahan –
perubahan semangat bahasa dan sastra, tidaklah dijadikan data yang mutlak oleh
Fahrudin dalam menentukan bermulanya sastra Indonesia.Maka datanya dipilihnya
adalah data perpindahannya pusat bahasa dan sastra melayu dari Djohor ke
Djakarta.
Fachrudin
mengumukakan peranan majalah Jong Sumatra
yang pada tahun 1920 memuat sajak-sajak jamin “ yang dengan girang meihat
masa depan bahasa ini yang gemilang” , yaitu kebanyakan berupa sonata. Saya
kira patut juga daia perhatiakan peranan pers dan penerbit-penerbit partikelir
lainnya secara lebih erius, karena kalu taka da artinya, niscaya pemerintah
jajahan Belanda pun tidak akan merasa harus mendirikan suatu komisi bacaan
rakyat buat mempertahankan wibawa dan wewenangnya! Mengenai masalah ini memang
sampai sekarang kurang sekali mendapat perhatian para pemelaah sastra kita.
Pemuda-pemuda
terpelajar di sekitar tahun 1919, sering ditandai orang dengan sifatnya yang ke
belanda-belandaan.Dari sudut inilah kita dapat memahami mengapa pada tahun 1908
Boedi Oetomo menutut pemberian pelajaran bahasa Belanda yang seluas- luasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Yudiono
K.S. 2007. Pengantar Sejarah Sastra
Indonesia. PT. Grasindo: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar