Kamis, 22 Desember 2016

Belajar Jenis Paragraf



Paragraf memiliki berbagaii jenis, Hasani (2013:122) mengklasifikasikan paragraf berdasarkan atas :
Berdasarkan urutan dalam karangan, yang terdiri dari:
1.        Paragraf pembukaParagraf pembuka menggambarkan ide pokok secara umum biasanya oaragraf ini terletak pada awal karangan. Paragraf ini berfungsi mengantarkan pokok pembahasan yang akan disampaikan pada paragraf isi. Paragraf ini mengantarkan pembaca ke tengah-tengah persoalan yang dikemukakan dengan menjelaskan topik  karangan. Oleh karena itu, paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca agar tulisan dapat diikuti secara tuntas oleh pembaca.
2.        Paragraf isiParagraf isi terletak di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Fungsinya untuk mengembangkan pokok persoalan yang sudah dikemukakan dalam paragraf pembuyka. Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara menganalsis persoalan dan dapat juga dilakukan dengan memaparkan bukti-buktinya. Jumlah paragraf isi dalam sebuah karangan disesuaikan dengan ketuntasan pokok pikiran yang dikemukakan. Oleh karena itu, paragraf isi harus ditulis secara runtut dan kronologis agar mudah dipahami pembaca.
3.        Paragraf penutup Paragraf penutup berfungsi mengakhiri atau menutup karangan. Paragraf ini terletak pada bagian akhir karangan. Fungsinya memberikan penekanan terhadap pokok-pokok pikiran yang harus diingat pembaca, member saran terakhir, harapan, acuan, atau ajakan. Paragraf ini sangat penting karena tanpa paragraf ini pembaca akan kesulitan untuk memahami akhir sebuah karangan.
Selain itu penggolongan jenis paragraf digolongkan Berdasarkan pola penalaran, yang terdiri dari:
1.        Paragraf deduktif Paragraf deduktif menampilkan kalimat utama atau kalimat topik pada awal paragraf. Kalimat utama itu diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai pengembangnya.
2.        Paragraf induktifKalimat utama pada paragraf induktif ditempatkan pada akhir paragraf. Dengan demikian , struktur paragraf ini dimulai dengan beberapa kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama.
3.        Paragraf deduktif-induktif Paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran merupakan paragraf yang meletakan kalimat utama di awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf. Pengulangan kalimat utama di kahir paragraf merupaka penegasan.

Jenis paragraf juga dapat digolongkan berdasarkan gaya dan corak isi penulisan, yang terdiri dari: paragraf paparan, paragraf bahasan, paragraf pemerian, dan paragraf kisahan. Tarigan, (2009: 25) mengemukakan ada tiga pola berpikir dalam paragraf, ketiganya antara lain yaitu:
1.     Paragraf yang berpolakan umum-khusus (deduktif) kerangka paragraf yang termasuk dalam katagori deduktif adalah sebagai berikut: 1) transisi (berupa kata), kalimat topik, dan kalimat pengembang; 2) transisi (berupa kalimat), kalimat topik, dan kalimat pengembang; 3) kalimat topik  dan kalimat pengembang.
2.     Paragraf yang berpolakan khusus-umum (induktif). Kerangka paragraf yang tergolong dalam katagori induktif adalah kalimat pengembang dan kalimat topik.
3.     Paragraf yang berpolakan campuran, seperti umum-khusus dan khusus-umum-khusus. Kerangka paragraf yang termasuk dalam katagori ini adalah sebagai berikut: 1) transisi (berupa kata atau kalimat), kalimat topik, dan kalimat pengembang. 2) kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Selanjutnya Tarigan (2009:26)  berpendapat   bahwa paragraf yang berpola umum-khusus, dengan atau tanpa transisi (berupa kata atau kalimat), terdiri atas bermacam-macam jenis.

Menurut posisi kalimat topiknya:
1.    Alinea deduktif; bila kalimat topik ditempatkan pada awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian atau rincian permasalahan alinea.
2.    Alinea induktif; bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok permasalahan alinea.
3.    Alinea deduktif-induktif; bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
4.    Alinea penuh kalimat topik;  ada alinea yang mempunyai kalimat-kalimat yang sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimatnya yang bukan kalimat topik. Kondisi ini mengakibatkan terbentuknya alinea penuh kalimat topik. Alinea semacam ini sring dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Menurut sifat isinya:
1.     Alinea persuasif, yaitu alinea yang mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca;
2.     Alinea argumentatif, yaitu alinea yang membahas suatu masalah dengan bukti-bukti alas an yang mendukung;
3.     Alinea naratif, yaitu alinea yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita;
4.     Alinea ekspositoris, yaitu alinea yang memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu.

Menurut fungsinya dalam karangan;
1.         Alinea pembuka, bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan.
2.         Alinea pengembang, bertujuan mengembangkan topik atau pokok pembicaraan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka.
3.         Alinea penutup, berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh karangan. Alinea ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa paragraf banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dengan paragraf yang yang lainnya dapat dikelompokkan : 1) menurut kalimat topiknya, 2) menurut sifat isinya, dan 3) menurut fungsinya. 

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, et al. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Hasani, Aceng. 2013. Ihwal Menulis. Serang: Banten Muda.
Keraf, Gorys. 1999. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (cetakan ke-7) Ende Flores: Nusa Indah
Oshima, Alice, Ann Hogue. 1997. Introduction to Academic Writing. New York: Addisson Wesley Publishing Company.
Soedjito, Mansur Hasan. 2000. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja Karya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar