Sabtu, 10 Desember 2016

Merencanakan dan Menggunakan Alat Peraga



Alat peraga tidak begitu saja tersedia dan bisa digunakan, harus ada perencanaan dan prosesya agar dapat tercipta alat peraga yang baik. Biasanya kita menggunakan alat peraga sebagai pengganti objek-objek yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Didalam menggunakan alat peraga untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, benda-benda yang sebenarnya mempermudah masyarakat untuk mengerti dan memahaminya, karena alat peraga seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai sehari-hari. Oleh karena itu sebelum mempergunakan alat peraga lain sebagai pengganti benda-benda asli, perlu ditelaah terlebih dahulu apakah penggunaan benda-benda asli memungkinkan atau tidak. Sebaliknya kalau tidak ada benda-benda asli maka dibuatlah alat peraga dari benda-benda pengganti. Sebelum membuat alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang paling tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu diperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut :
1.        Tujuan yang Hendak Dicapai
Tujuan pendidikan ini dapat untuk  mengubah pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru, tujuan penggunaan alat peraga, sebagai alat bantu dalam latihan / penataran / pendidikan, untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah untuk mengingatkan sesuatu pesan / informasi, untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.Perancanaan dan pemilihan alat peraga ditentukan sebagian besar oleh tujuan ini. Kalau tujuannya itu rumit maka mungkin diperlukan lebih dari satu macam alat peraga. Kemampuan penyampaian pesan masing-masing alat peraga berbeda-beda, misalnya leaflets dan pamplets lebih banyak berisi pesan sedangkan poster lebih sedikit pesan-pesan tetapi bersifat pemberitahuan dan propaganda. Dengan sendirinya alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan berbeda dengan alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan.
2.        Persiapan Penggunaan Alat Peraga
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal. Misalnya satu set flip chart tentang makanan sehat untuk bayi / anak-anak harus diperlihatkan satu-persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap-tiap gambar beserta pesannya. Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan pendengarnya agar terjadi komunikasi 2 arah. Apabila kita tidak komunikasi 2 arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukkan lembaran-lembaran flip chart 1 demi 1 tanpa menerangkan atau membahasnya maka penggunaan flip chart tersebut mungkin gagal. Sebelum penggunaan alat peraga sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu alat-alat tersebut, yang masih dalam bentuk kasar sebelum diproduksi seluruhnya. Gunanya tes percobaan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana alat peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan.
Cara melakukan percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
a.         Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu media yang akan diproduksi.
b.        Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut.
c.         Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang disesuaikan dengan ciri-ciri sasaran.
d.        Memperlihatkan alat peraga / media tersebut kepada sasaran tercoba.
e.         Menanyakan kepada sasaran tercoba : Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan-pesan, kata-kata dan gambar-gambar didalam media tersebut. Lalu menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba. Terakhir melakukan perbaikan alat peraga (media) tersebut.
f.         Mendiskusikan alat yang dibuat tersebut dengan orang lain (teman-teman) atau dengan para ahli.
Cara Mempergunakan Alat Peraga
Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung pada alatnya. Menggunakan gambar sudah barang tentu lain dengan menggunakan film strip dan sebagainya. Disamping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat yang buta huruf akan lain dengan masyarakat yang telah berpendidikan. Dan yang lebih penting lagi alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para pesertanya. Pada waktu menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·      Senyum adalah lebih baik untuk mencari simpati.
·      Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan / diragakan itu adalah penting.
·      Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka tidak kehilangan kontrol dari pihak pendidik.
·      Nada suara hendaknya ditukar-tukar agar pendengar tidak bosan dan tidak  mengantuk.
·      Ikut sertakan para peserta / pendengar, berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut.
·       Bila perlu, berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana dan sebagainya

DAFTAR PUSTAKA
Gntrdwprst. [2013]. Perbedaan Media dan Alat Peraga. [Online]. Tersedia: https://gntrdwp.wordpress.com/2013/02/18/perbedaan-media-dengan-alat-peraga/. [9 Desember 2016].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar