Alat peraga tidak begitu saja
tersedia dan bisa digunakan, harus ada perencanaan dan prosesya agar dapat
tercipta alat peraga yang baik. Biasanya kita menggunakan alat
peraga sebagai pengganti objek-objek yang nyata sehingga dapat memberikan
pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Didalam menggunakan alat peraga
untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, benda-benda
yang sebenarnya mempermudah masyarakat untuk mengerti dan memahaminya, karena
alat peraga seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai sehari-hari. Oleh karena itu sebelum mempergunakan alat peraga lain sebagai pengganti
benda-benda asli, perlu ditelaah terlebih dahulu apakah penggunaan benda-benda
asli memungkinkan atau tidak. Sebaliknya kalau tidak ada benda-benda asli maka
dibuatlah alat peraga dari benda-benda pengganti. Sebelum membuat alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga
yang paling tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu diperhatikan antara lain
hal-hal sebagai berikut :
1.
Tujuan yang Hendak Dicapai
Tujuan pendidikan ini dapat untuk mengubah pengetahuan / pengertian,
pendapat dan konsep-konsep, mengubah
sikap dan persepsi, menanamkan
tingkah laku / kebiasaan yang baru, tujuan
penggunaan alat peraga, sebagai alat
bantu dalam latihan / penataran / pendidikan, untuk
menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah untuk
mengingatkan sesuatu pesan / informasi, untuk
menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.Perancanaan dan pemilihan alat
peraga ditentukan sebagian besar oleh tujuan ini. Kalau
tujuannya itu rumit maka mungkin diperlukan lebih dari satu macam alat peraga.
Kemampuan penyampaian pesan masing-masing alat peraga berbeda-beda, misalnya
leaflets dan pamplets lebih banyak berisi pesan sedangkan poster lebih sedikit
pesan-pesan tetapi bersifat pemberitahuan dan propaganda. Dengan sendirinya alat
peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan berbeda dengan
alat peraga yang dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan.
2.
Persiapan Penggunaan Alat Peraga
Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat
bantu belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar
dengan sendirinya. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam memilih,
mengadakan alat peraga secara tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal. Misalnya satu set flip chart tentang makanan sehat untuk bayi / anak-anak
harus diperlihatkan satu-persatu secara berurutan sambil menerangkan tiap-tiap
gambar beserta pesannya. Kemudian diadakan pembahasan sesuai dengan kebutuhan
pendengarnya agar terjadi komunikasi 2 arah. Apabila kita tidak komunikasi 2 arah.
Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukkan
lembaran-lembaran flip chart 1 demi 1 tanpa menerangkan atau membahasnya maka
penggunaan flip chart tersebut mungkin gagal. Sebelum penggunaan alat peraga sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu
alat-alat tersebut, yang masih dalam bentuk kasar sebelum diproduksi
seluruhnya. Gunanya tes percobaan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana alat
peraga tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan.
Cara
melakukan percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
a.
Merencanakan terlebih dahulu tes
pendahuluan untuk suatu media yang akan diproduksi.
b.
Menentukan pokok-pokok yang akan
dipesankan dalam media tersebut.
c.
Menentukan gambar-gambar pokok atau
simbol-simbol yang disesuaikan dengan ciri-ciri
sasaran.
d.
Memperlihatkan alat peraga / media
tersebut kepada sasaran tercoba.
e.
Menanyakan kepada sasaran tercoba : Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan-pesan, kata-kata dan
gambar-gambar didalam media tersebut. Lalu menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba. Terakhir melakukan perbaikan alat peraga (media) tersebut.
f.
Mendiskusikan alat yang dibuat
tersebut dengan orang lain (teman-teman) atau dengan para ahli.
Cara
Mempergunakan Alat Peraga
Cara mempergunakan alat peraga sangat tergantung pada
alatnya. Menggunakan gambar sudah barang tentu lain dengan menggunakan film
strip dan sebagainya. Disamping
itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat yang
buta huruf akan lain dengan masyarakat yang telah berpendidikan. Dan yang lebih
penting lagi alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para
pesertanya. Pada waktu
menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
·
Senyum adalah lebih baik untuk
mencari simpati.
·
Tunjukkan perhatian bahwa hal yang
akan dibicarakan / diragakan itu adalah penting.
·
Pandangan mata hendaknya ke seluruh
pendengar agar mereka tidak kehilangan kontrol dari
pihak pendidik.
·
Nada suara hendaknya ditukar-tukar
agar pendengar tidak bosan dan tidak mengantuk.
·
Ikut sertakan para peserta /
pendengar, berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut.
·
Bila perlu, berilah selingan humor, guna
menghidupkan suasana dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Gntrdwprst. [2013]. Perbedaan Media dan Alat Peraga.
[Online]. Tersedia: https://gntrdwp.wordpress.com/2013/02/18/perbedaan-media-dengan-alat-peraga/. [9
Desember 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar