Sikap
politik Chairil Anwar almarhum dalam situasi kurang 15 tahun setelah ia
meninggal, didorong pula oleh kenyataan yang menarik : sahabat –sahabat dekat
Chairil ternyatan telah memilih kandanag yang berlainan. Rivai Apin salah
seorang dari Trio ‘Tiga menguak Takdir’ setelah ia keluar dari redaksi lampiran
kebudayaan Gelanggang dalam warta sepekan Siasat yang diterbitakan oleh surat
kabar pedoman yang anti komunisa pada tahun 1954, kemudian masukkelingkungan
kebudayaan rakyat dari partai Komunisi Indonesia yang terkenal dengan sebutan
Lekra. Suatu golongan yang sikap politiknya diametral bertentangan.
Chairil
anwar sebagai penyair telah aktif memimpin Lembaga Kebudayaan Nasional ( LKN)
dari partai Nasional Indonesia (PNI). Dan bahkan lebih dari itu, Sitoer telah
bpula mmeberikan penilaian baru terhadap Chairil Anwar dalam tulisanya Chairil
Anwar dalam alam Manipol, dimana ia pun telah bersika 180 derajat berbalik.
Dalam tulisan tersebut ia dengan tegas menyatakan : “ Chairil Anwar sebenarnya
diterima dan dihargai adalah atas dasr wibawa propaganda sepihak dan
segolongan.”tentang sikap politik Chairil Anwar, kendatipun Sitor sendiri
mengakui bhawa “ sajak-sajak ‘dipenogoro’ dan kepada Bung Karno’ yang ditulis
Chairil justru menjelaskan keungkinan revolusi sebagai dunianya sastra”, namun
ia berkesimpulan bahwa “ Chairil Anwar dengan sadar atau tidak sadar masuk
orbit dan perangkap jaringan kontra revolusi kebudayaan…” agaknya patut
diingat, bahwa dari sajak-sajaknya kita dapat melihat Chairil sebagai orang
yang menaruh minat yang besar terhadap masalah-masalah politik.
Memang ia
tidak pernah menunjukan dirinya menaruh minat untuk menjadi politikus. Ia
sendiri dalam salah satu suratnya kepad H B Jassin ( tahun 1994 ) telah mengatakan
bahwa kesenian dan kesusastraanlah yang menjadi pilihan hidupnya. Ia telah
menegaskan bahwa ia tidak akan memilh hidup sebagai politikus. Sebenarnya kalau
dilihat dari sajak-sajaknya Chairil menguasai masalah-masalah politik.
DAFTAR PUSTAKA
Yudiono
K.S. 2007. Pengantar Sejarah Sastra
Indonesia. PT. Grasindo: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar