Sabtu, 10 Desember 2016

Indikator Degradasi Lingkungan Hidup.



Mengingat degradasi lingkungan yang sangat buruk dan dapat membahayakan nyawa manusia tentu harus dipelajari bagaimana indicator degradasi lingkungan. Berikut ini beberapa indikator mengenai terjadinya degradasi Lingkungan Hidup ini dapat kita perhatikan dari uraian berikut ini :
1.        Degradasi Sumber Daya Tanah/Lahan. 
Beberapa indikator kerusakan tanah/lahan :
a.       Semakin banyak dan meluasnya lubang-lubang bekas galian mineral tambang atau bekas galian tanah untuk pembuatan “bata” dan genting yang dibiarkan tanpa upaya reklamasi.
b.      Semakin luasnya areal semak-semak belukar dan tanah gundul bekas penebangan hutan ilegal dan peladangan bakar yang tidak dihijaukan kembali.
c.       Semakin menurunnya tingkat kesuburan tanah/lahan untuk budidaya pertanian, karena siklus pemanfaatan lahan yang terlalu intensif tanpa upaya penyuburan kembali (refertilization).
d.      Semakin banyaknya terjadi tanah longsor di wilayah pegunungan/perbukitan, dan tanah terbuka bekas penggalian tambang permukaan (emas, timah, batubara dan lain-lain).
e.       Semakin bertambahnya areal lahan kritis akibat dibiarkan begitu saja dan terbakar setiap tahun.

2.        Degradasi Sumber Daya Air.
a.       Semakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke tahun.
b.      Semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim kemarau. 
c.       Semakin dalamnya permukaan air tanah dan mengeringnya sumur penduduk di daerah ketinggian.
d.      Adanya penetrasi air asin pada sumur penduduk di beberapa kota pantai/pesisir.
e.       Semakin kecilnya “Catchment Water Areas” (daya serap lahan terhadap curahan air hujan).
f.       Semakin tingginya pencemaran air sungai (terutama sungai-sungai di Pulau Jawa).

3.        Sumber Daya Flora dan Fauna.
a.         Semakin menyempitnya luas areal hutan lindung/hutan alami sebagai akibat “illegal logging”, (pencurian kayu) terutama di Pulau Jawa.
b.         Semakin luasnya HPH dan HTI yang kurang diimbangi dengan upaya reboisasi yang berhasil (karena seringnya dimanipulasi).
c.         Semakin maraknya pertanian ilegal di kawasan tanah/hutan negara akibat desakan kebutuhan penduduk miskin, terutama di pulau Jawa.
d.        Semakin berkurangnya keragaman/jumlah “species” tumbuhan dan hewan liar, karena banyak yang telah punah sebagai akibat kebakaran hutan dan perburuan hewan yang sering terjadi.

DAFTAR ISI
Bebas PolusiUwityangyoyo.Wordpress.Com. Diakses Tanggal 10 Maret 2016. 09.32 Wib

Diakses Tanggal 10 Maret 2016.09.42 Wib

Fatah Sulaiman, Asep Saefuddin, Rizal Syarif, Alinda FM Zain. 2008. Strategi
Pengelolaan Kawasan Industri Cilegon Menuju Eco-Industrial Park Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 19 No. 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar