Jumat, 09 Desember 2016

Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika



Kesulitan alam belajar matematika yang dihadapi oleh para siswa sebenarnya dapat didiagnosis sejak awal oleh para guru. Namun kesulitan tersebut juga disebabkan oleh berbagai hal. Berhubungan dengan pelajaran matematika, siswa yang mengalami kesulitan belajar atau kekeliruan yang dialami siswa antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1)   Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar. Sehingga belum sampai ke proses abstraksi dan belum dalam dunia konkret.
2) Siswa tidak mengerti arti lambing-lambang. Siswa hanya bisa menuliskan atau mengucapkannya tanpa dapat menggunakannya.
3)     Siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu prinsip.
4)     Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur pencarian jawaban.
5)     Ketidaklengkapanpengetahuan.
Dalam melakukan diagnosis diperlukan adanya prosedur yang terdiri atas langkah-langkah tertentu yang diorientasikan pada ditemukannya kesulitan belajar jenis tertentu yang dialami siswa. Prosedur ini dikenal sebagai “diagnostik” kesulitan belajar (Syah,1999:167).
Banyak langkah-langkah diagnostik yang dapat ditempuh guru untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh sisiwa antara lain menggunakan prosedur Weener dan Senf (1982) sebagai berikut :
1)      Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa ketika mnegikuti pelajaran.
2)      Memeriksa pendengaran dan penglihatan siswa.
3)      Mewawancara orang tua/wali siswa yang mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa.
4)      Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
5)      Memberikan tes kemampuan inteligensi (IQ) kepada siswa.
Setidaknya dengan memahami cara mendiagnosa kesulitan yang dialami oleh siswa para guru maupun orang tua dapat mengetahui sejak awal dan menemukan solusi terbaiknya untuk mengatasi permasalahan siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Haryanto. 2012. Pengertian pendidikan Menurut Para Ahli, (online),
(http://belajarpsikologi.com /, diakses 25Desember 2015 pukul 11:10).
Tirtarahardja, Umar. 2003. Pengantar pendidikan.PT. Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar