Segala
sesuatu yang ada di dunia ini tidak ada yang luput dari kekurangan. Begitupun dengan
teori filsafat positivisme ini. Namun disamping kekurangan-kekurangan tersebut
terdapat pula kelebihan-kelebihannya dibandingkan dengan aliranfilsafat yang
lain. Berikut ini akna disebutkan sedikit terkait kekurangan dan kelebihan
filsafat positivisme.
Kelebihan Positivisme:
1.
Positivisme
lahir dari faham empirisme dan rasional, sehingga kadar dari faham ini
jauh lebih tinggi dari pada kedua faham tersebut.
2.
Hasil
dari rangkaian tahapan yang ada didalamnya, maka akan menghasilkan suatu
pengetahuan yang mana manusia akan mempu menjelaskan realitas kehidupan tidak
secara spekulatif, arbitrary, melainkan konkrit, pasti dan bisa jadi mutlak,
teratur dan valid.
3.
Dengan
kemajuan dan dengan semangat optimisme, orang akan didorong untuk bertindak
aktif dan kreatif, dalam artian tidak hanya terbatas menghimpun fakta, tetapi juga
meramalkan masa depannya.
4.
Positivisme
telah mampu mendorong lajunya kemajuan disektor fisik dan teknologi.
5.
Positivisme
sangat menekankan aspek rasionali-ilmiah, baik pada epistemology ataupun
keyakinan ontologik yang dipergunakan sebagai dasar pemikirannya.
Kelemahan Positivisme:
1. Analisis biologik yang
ditransformasikan ke dalam analisis sosial dinilai sebagai akar terpuruknya
nilai-nilai spiritual dan bahkan nilai-nilai kemanusiaan.
2. Akibat dari ketidakpercayaannya
terhadap sesuatu yang tidak dapat diuji kebenarannya, maka faham ini akan
mengakibatkan banyaknya manusia yang nantinya tidak percaya kepada Tuhan,
Malaikat, Setan, surga dan neraka. Padahal yang demikian itu didalam ajaran
Agama adalah benar kebenarannya dan keberadaannya.
3. Manusia akan kehilangan makna, seni
atau keindahan, sehingga manusia tidak dapat merasa bahagia dan kesenangan itu
tidak ada.
4. Hanya berhenti pada sesuatu yang
nampak dan empiris sehingga tidak dapat menemukan pengetahuan yang valid.
5. Positivisme pada kenyataannya
menitik beratkan pada sesuatu yang nampak yang dapat dijadikan obyek
kajiaannya, di mana hal tersebut adalah bergantung kepada panca indera. Padahal
perlu diketahui bahwa panca indera manusia adalah terbatas dan tidak sempurna.
Sehingga kajiannya terbatas pada hal-hal yang nampak saja, padahal banyak hal
yang tidak nampak dapat dijadikan bahan kajian.
6. Hukum tiga tahap yang diperkenalkan
Comte mengesankan dia sebagai teorisi yang optimis, tetapi juga terkesan lincar
seakan setiap tahapan sejarah evolusi merupakan batu pijakan untuk mencapai
tahapan berikutnya, untuk kemudian bermuara pada puncak yang digambarkan
sebagai masyarakat positivistik.
Itulah kelemahan dan kelebihan yang terkandung di dalam aliran filsafat positivisme.
DAFTAR PUSTAKA
Aliandi
bin Ali, Iqbal Tawakal. [2016]. Makalah
Filsafat: Positivisme. [Online]. Tersedia: http://mulaidenganyangmudah.blogspot.co.id/2016/04/makalah-filsafatpositivisme.html. [11 Desember 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar