Senin, 26 Desember 2016

Konsep Pendidikan Islam terhadap Anak dalam Kandungan



Pendidikan atau dikenal juga dengan pedagogi, berasal dari yunani (pedagogia) yang berarti pergaulan dengan anak-anak.Istilah yang sering digunakan istilah pedagogos yang berasal dari kata paedos (anak) agoge (membimbing, memimpin).Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan.
Pranatal berasal dari kata pre yang berarti sebelum, dan natal berarti lahir, jadi pranatal adalah sebelum kelahiran, yang berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan.Menurut pandangan psikologi pranatal ialah aktifitas-aktifitas manusia sebagai calon suami istri yang berkaitan dengan hal-hal sebelum melahirkan yang meliputi sikap dan tingkah laku dalam rangka untuk memilih pasangan hidup agar lahir anak sehat jasmani dan rohani.
Pengertian anak dalam kandungan (pranatal), sebagai yang dikutip Dr. Baihaqi dari Anton Moelono dkk., yaitu “Anak adalah sebagai keturunan kedua setelah ayah dan ibunya. Sedangkan anak dalam kandungan adalah anak yang masih berada didalam perut ibunya atau anak yang belum lahir.
Pendidikan pranatal ialah usaha sadar orang tua (suami-istri) untuk mendidik anaknya yang masih dalam kandungan istri.Usaha sadar khusus ditujukan kepada kedua orang tua karena anak dalam kandungan memang belum mungkin didik, apalagi diajar, kecuali oleh orang tuanya sendiri.
Jadi pendidikan pranatal ialah sebagai usaha manusia untuk menumbuh dan kembangkan potensi-potensi pembawaan sejak dalam memilih pasangan hidup dan perkawinan (Prakonsepsi), sampai pada masa kehamilan (Pascakonsepsi), yang masih tergolong pranatal, dan setelah lahir (postnatal).
Pendidikan pranatal telah dilakukan sejak lama bahkan Nabi Zakariya a.s dapat menjadi sebuah teladan dalam pendidikan pranatal. Salah satu metode yang dicontohkan oleh Nabi Zakariya ialah dengan menggunakan metode do‟a. Sebagaimana dalam surat Ali Imran ayat 35:
Artinya: “(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya Aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku.Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".(Q.S. Ali-Imran 3:35).
Dan islam memperkuat pandangan perlunya pendidikan prenatal. Tidak hanya itu pendidikan pranata menurut islam harus dimulai dari sejak sebelum terciptanya janin, yaitu: (a) terciptanya janin harus berasal dari pasangan yang sah. Bukan hubunngan perzinahan, seperti firman Allah SWT QS Al Isra ayat 32 yang artinya : “ Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatatn yang keji dan suatu jalan yang buruk.”(b) dalam melakukan hubungan biologis, hendaknya dimulai dengan doa. (c) setelah terjadinya proses nutfah berlanjut menjadi alaqah dan kemudain mudghah (segumpal daging).
Oleh karena itu dimulailah kehidupan seorang anak didalam Rahim. Dari tahap ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan sang ibu, sebagai guru pertama seorang anak, untuk mendidikan anak yang masih dalam kandungan diantaranya adalah:
1.      Berpikir positif. Ibu yang berpikir positif membantu janin belajar lebih baik di dalam Rahim.
2.      Sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan music yang bernuansa Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini.
3.      Hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
4.      Cari kegiatan belajar sendiri.
Peran ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya.Karena tidak sedikit perilaku mental ibu yang tertekankarena perilaku ayah yang kurang menujukan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung.

Metode-metode Pendidikan Pranatal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1.      Metode doa
Doa merupakan instrumen yang sangat ampuh untuk menggambarkan kesuksesan sebuah perbuatan. Bagi seorang Muslim, berdoa berarti senantiasa menumbuhkan semangat dan optimis untuk meraih cita-cita dan saat yang bersamaan membuka pintu hati untuk menggantungkan sepenuh hati akan sebuah akhir yang baik di sisi Allah.
Metode do‟a ini dilakukan pada semua tahap, tambahan zigot, embrio dan fetus.Dan untuk tahapan fetus ada beberapa tambahan yaitu saat si anak berada dalam kandungan hendaknya diikutsertakan melakukan berdo‟a secara bersama-sama dengan ibunya atau ayahnya.
2.      Metode ibadah

Besar sekali pengaruh yang dilakukan ibu dengan melakukan metode-metode ibadah ini bagi anak dalam kandungan. Selain melatih kebiasaan-kebiasaan aplikasi kegiatan ibadah juga akan menguatkan mental spiritual dan keimanan anak setelah nanti lahir, tumbuh dan berkembang dewasa.
3.      Metode membaca dan menghafal

a.       Metode Membaca

Membaca merupakan salah satu cara yang paling utama untuk memperoleh berbagai informasi penting dan ilmu pengetahuan. Anak dalam kandungan pada usia 20 minggu (5 bulan) atau lebih sudah bisa menyerap informasi selalui pengalaman-pengalaman stimulasi atau sensasi yang diberikan ibunya. Namun demikian, tingkatannya masih sangat mendasar dan sederhana.
b.      Metode Menghafal

Cara menghafal bisa juga dilakukan dengan bantuan visualisasi kata yang akan dihafal. Bisa juga dengan gerakan yang membantu mengingat kata tersebut atau dengan benda yang dapat membantu mengingat si ibu kata tersebut sambil tetap melibatkan bayi dalam kandungannya.Misalnya, “nak.., mari kita menghafal Al-Qur‟an, si ibu lalu menepuk perutnya dan langsung membacakan ayat-ayat Al-qur‟an dengan berulang-ulang kali hingga hafal betul.
4.      Metode zikir

Zikir adalah aktivitas sadar pada setiap waktu atau sewaktu-waktu. Sebagaimana kita ketahui, zikir umum ialah waspada dan ingat bahwa ia berstatus sebagai hamba Allah di mana setiap kegiatannya tiada lain adalah pengabdian diri kepada Allah semata dalam keseluruhan waktunya. Zikir secara khusus berarti ia melakukan zikir khusus, seperti dengan lafal-lafal khusus, tahmid, tahlil, takbir, do‟a-do‟a istighasah.
5.      Metode instruktif

Memberikan instruksi kepada bayi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang lebih kreatif dan mandiri.Bayi pranatal pada umumnya hanya bisa bergerak beberapa gerakan seperti memutar dan yang sering dilakukan bayi ialah menendang perut ibunya.Inilah saat yang tepat untuk memberikan instruksi pada bayi, seperti contoh dengan mengajak bicara atau menanyakan suatu pertanyaan.
6.      Metode dialog
Metode ini sangat bermanfaat sekali bagi sang bayi, karena selain dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dan saling mengenal dengan mereka yang diluar rahim. Jauh lebih dari itu, sang bayi akan tumbuh dan berkembang akan menjadi anak yang penuh percaya diri dan merasakan pertalian rasa cinta, kasih dan saying dengan mereka.
7.      Metode bermain dan bernyanyi
Metode ini cukup dilakukan sederhana saja, seperti langkah-langkah berikut ini. Ketika anak dalam kandungan mulai menendang perut si bayi atau berputar-putar si sekitar perut, maka si ibu hendaknya menyambut dengan kata-kata yang manis dan penuh kasih saying. Misalnya, “adik saying, ada apa nak? Mari bermain-main dengan ibu..” sambil menepuk perut atau membalas tepat disekitar tendangan bayi tersebut, sambil katakan sesuatu perkataan manis, atau paling tidak bahasa tertawa atau tersenyum, riang dan bahagia.

DAFTRA PUSTAKA

Umar Hasyim,1983.  Cara Mendidik  Anak Dalam  Islam, Surabaya:
PT Bina Ilmu.
Muhibah, Siti. 2016. Ilmu pendidikan islam konseptual bahan ajar PAI di
            perguruan tinggi. Serang: PT Mega Mitra Kreasindo
Mansur, 2006.Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan, Yogyakarta: MITRA
PUSTAKA.
Ahmadi, Abu & Sholeh, Munawar, 2005.Psikologi Perkembangan, Jakarta:
PT Rineka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar