Pada saat
dekat sebelum penghianatan Gestapu, ketika Lekra mau merajai dunia sastra
Indonesia dengan semboayannya “ Politik sebagai pengalima kesenian-kebudayaan-kesusastraan.”
Chairil anwar sebagai penganut kebebasanseni adalah tokoh yang paling banyak
digayang dan dicaci-maki.Para petinggi Lekra banyak sekali yang perhatian dan
membuang tenaga untuk menyingkirkan chairil Anwar dari dunia sastra
Indonesia.Ia meninggal dua tahun sebelum Lekra didirikan.
Tentang
peranan Chairil Anwar dalam perkembangan sejarah sastra Indonesia sudah banyak
dikupas dan dikemukakan orang. Umumnya Chairil Anwar disebut sebagai pelopor “
Angkatan ‘45’ dan jasa-jasanya disebut dalam pembaharuan puisi Indonesia. Dalam
perananya dan kedudukannya itulah Chairil di agung-agungkan dan dipuji-puji
orang.
Dalam hal
itu patut di sebut peranan H B Jasin, kritikus sastra pertama yang membicarakan
Chiril dan kemudian membesar-besarkannya, sehingga sahabatnya sendiri M.
Balfas- jassin dikatakan telah memithos Chairil.Jassin sendiri dalam tulisannya
‘selamat tinggal’ tahun 1952’ pernah mengakui sikapnya yang tidak objektif
dalam menilai dan memberikan penilaian terhadap peranan Chairil Anwar.
Seperti
diketahui Chair di lahirkan pada tahun1922 itu, mulai muncul dengan sajak-sajak
pada zaman kepedudukan Jepang.Tahun 1922, tahun kelahiran Chairil Anwar adalah
tahun penting dalam sejarah kelahiran bahasa dan sastra Indonesia.Terutama dalam
sejarah kelahiran sastra Indonesia. Tahun itu adalah tahun terbit kumpulan
sajak Indonesia yang pertama buah tangan Muhammad Yamin berjudul Tanah Air dan
tahun terbitnya roman sitti Noerbaja buah tangan Marah Roesli, sajak tahun
tersebut hingga jaman pendudukan Jepang bahasa Indonesia telah mengahasilkan
beberapa sastrawan, baik penulis prosa maupun penulis puisi.
Baru
Chairil Anwar dengan sajak-sajaknya membuktikan sekaligus bahwa bahasa
Indonesia sebagai bahasa sastra cukup dewasa dan matang. Dlam sajak-sajaknya
kita dapat menemukan pengarus struktur dan imajinasi bahasa sehari-hari yang
hidup.Pengaruh bahasa asing dan imajinasi bahasa asing.Terutama bahasa belanda,
Nampak bersama-sama dengan pengaruh bahasa percakapan sehari-hari.Namun tidak
dapat dibantah bahwa segala pengaruh itu dicernakan dan dimanifestasikan dalam
suatu susunan bahasa Indonesia.
Chairil
membukakan kakilangit-kakilangit baru bagi sastra Indonesia yang sudah menjadi.
Oleh karena itu Chairil Anwar dapat dibuktikan denagn melalui sajak-sajak dan
prosa-prosanya, bahwa bahasa Indonesia sanggup menjadi bahasa sastra untuk
mengungkapan kehidupan dan penghidupan rohani manusia modern yang
sedalam-dalamnya. Cahiril telah membukakan persepektif dan kakilangit baru
untuk itu. Persepektif dan kakilangit baru itu bukan saja bagi bahasa Indonesia
tetapi juga terutama buat sastra Indonesia, buat puisi Indonesia.
Di sinilah
jasa peranan Chairil yang belum ada duanya dalam perkembangan sastra Indonesia
hingga sekarang, menurut hemat saya dan bukan aksentuasinya mengutamkan “isi”
dari pada “ bentuk”. Karena kalau kita teliti dengan cermat akan terbukti bahwa
unsur-unsur “bentuk” justru dalam sajak-sajak Chairil mendapatkan perhatian
yang tingg, bahkan tinggi sekali. Chairil adalah seorang manusia individualism
anarkisme yang boleh dikatakan tidak mempedulikan yang lain-lain, kecuali
kesastraan khususnya, kesenian dan kebudayaan umumnya.Bahwa intensitasnya
dengan sastrawan menimbulkan bermacamketegangan dengan lingkungan hidupnya
sehari-hari, malah dengan istrinya sendiri.Ia pada zaman itu, di ruang hidupnya
merupakan binatang jalang benar-benar yang tidak punya kumpulan. Saya tidak
begitu tahu dengan kalangn senilukis, mungkin Affandi dan Sudjojonolah yang
paling dahulu, namun dalam lingkunagan kesustraan Chairil Anwar in adalah orang
orang yang pertama yang hidupnya semata-mata diabdikan kepada kesenian.,
terutama pada kesustraan. Secara konsekuen ia hanya hidup untuk dan dari pada
hasil-hasil sastranya belaka.
Sebagai
orang yang tak tanggung-tanggung dalam melakukan sesuatu.Chairil menimbulkan
gelombang reaksi yang mendukung atau menentangnya secara hebat.Orang yang
sepaham dengan dia tapi selama itu masih merasa takut-takut untuk menyatakan
sikap, mendapat keberaniannya dari Chairil.Sedanhkan mereka yang tidak setuju,
melihat tidakan Chairil sebagai tindakan yang tak bermoral tidak tahu adat dan
semacammnya.Chairil anwar sebenarnya personafikasi manusia Indonesia yang kuat
hendak hidup dalam lingkungan dunia.
Chairil
sebagai penyair yang menganut dan membawa paham individulaisme kedalam
kehidupan sastra Indonesia, sejak semula merupakan tokoh yang di tentang oleh
sastrawan Indonesia yang menganut faham realism sosialis.
DAFTAR PUSTAKA
Yudiono
K.S. 2007. Pengantar Sejarah Sastra
Indonesia. PT. Grasindo: Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar