Kamis, 22 Desember 2016

Pola Pengembagan Paragraf



Hasani, (2013:131) menyebutkan teknik pengembangan paragraf sebagai berikut.
1.        Pengembangan paragraf dengan perbandingan
Pengembangan paragraf dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan di antara dua.
2.        Pengembangan paragraf dengan ilustrasi
Paragraf yang dikembangkan dengan cara ilustrasi ditemui dalam paragraf pemerian (deskripsi). Pemerian ini dilakukan untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum dipahami pembaca. Pada pengilustrasian itu, penulis dapat menggunakan kata-kata seperti; di sebelah kiri, sedikit di atasnya, menjorok sedalam satu meter, dan membentuk sudut 45 derajat.
Menurut keraf (1994:44) diuraikan beberapa metode pengembangan itu sesuai dengan dasar pembentukan alinea tersebut. Metode pengembangan alinea tersebut sebagai berikut. 1) Klimaks dan anti-klimaks 2) Sudut pandang, 3) Perbandingan dan pertentangan, 4)  Analogi, 5)  Contoh, 6)  Proses, 7)  Sebab-akibat, 4)  Umum-khusus, 9) Klasifikasi, 10)  Definisi luas dan 11) perkembangan dan kepaduan antar alinea.
Lain halnya, menurut Akhadiah (1991:159) dalam mengembangkan paragraf  ada beberapa cara (teknik) yang dapat kita lakukan, yaitu: 1) secara alamiah, 2) klimaks dan antiklimaks, 3) umum-khusus-khusus-umum (perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh, sebab-akibat, definisi luas,  klasifikasi ). Sedangkan menurut Sakri (1992:11) pola pengembangan paragraf meliputi: 1) pola runtutan ruang dan waktu; 2) pola susunan sebab akibat; 3) pola susunan perbandingan; 4) pola susunan ibarat; 5) pola susunan daftar; 6) pola susunan contoh; dan 7) pola susunan bergambar.
Beberapa pendapat di atas dapat dianalisis bahwa Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu melalui  perbandingan, sebab-akibat, contoh, definisi, perulangan, pertanyaan, umum-khusus/khusus umum, campuran, klimaks antiklimaks, analogi, klasifikasi, secara alamiah, pola runtutan ruang dan waktu, pola susunan ibarat, pola susunan daftar, dan pola susunan gambar. berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat  topiklah yang mengandung inti permasalahan  atau ide utama paragraf. Selain posisi kalimat topik , pengembangan paragraf berhubungan pula  dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan, apakah sebagai paragraf pembuka, pengembang, atau paragraf  penutup. Pola pengembangan paragraf akan bergantung pada informasi yang akan disampaikan: persuasif, argumentatif, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Setelah mempertimbangkan faktor tersebut di atas kita dapat memilih pola pengembangan paragraf.
Dari pendapat di atas akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengembangan paragraf dilakukan melaui:(1) perbandingan; (2) sebab-akibat;  (3) contoh; (4) definisi; (5) perulangan;  (6) pertanyaan;  (7) umum-khusus/khusus umum; (4) campuran; (9) klimaks antiklimaks; (10) analogi; (11) klasifikasi; (12) secara alamiah; (13) pola runtutan ruang dan waktu; (14) pola susunan ibarat;  (15) pola susunan daftar;  dan (16) pola susunan gambar.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, et al. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Hasani, Aceng. 2013. Ihwal Menulis. Serang: Banten Muda.
Keraf, Gorys. 1999. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (cetakan ke-7) Ende Flores: Nusa Indah
Oshima, Alice, Ann Hogue. 1997. Introduction to Academic Writing. New York: Addisson Wesley Publishing Company.
Soedjito, Mansur Hasan. 2000. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja Karya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar