Hasani, (2013:131)
menyebutkan teknik pengembangan paragraf sebagai berikut.
1.
Pengembangan paragraf
dengan perbandingan
Pengembangan paragraf
dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan di antara dua.
2.
Pengembangan paragraf
dengan ilustrasi
Paragraf yang
dikembangkan dengan cara ilustrasi ditemui dalam paragraf pemerian (deskripsi).
Pemerian ini dilakukan untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang
suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum dipahami pembaca. Pada pengilustrasian
itu, penulis dapat menggunakan kata-kata seperti; di sebelah kiri, sedikit
di atasnya, menjorok sedalam satu meter, dan membentuk sudut 45 derajat.
Menurut
keraf (1994:44) diuraikan beberapa metode pengembangan itu sesuai dengan dasar
pembentukan alinea tersebut. Metode pengembangan alinea tersebut sebagai
berikut. 1) Klimaks dan anti-klimaks 2) Sudut pandang, 3) Perbandingan dan
pertentangan, 4) Analogi, 5) Contoh, 6)
Proses, 7) Sebab-akibat, 4) Umum-khusus, 9) Klasifikasi, 10) Definisi luas dan 11) perkembangan dan
kepaduan antar alinea.
Lain
halnya, menurut Akhadiah (1991:159) dalam mengembangkan paragraf ada beberapa cara (teknik) yang dapat kita
lakukan, yaitu: 1) secara alamiah, 2) klimaks dan antiklimaks, 3)
umum-khusus-khusus-umum (perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh,
sebab-akibat, definisi luas, klasifikasi
). Sedangkan menurut Sakri (1992:11) pola pengembangan paragraf meliputi: 1)
pola runtutan ruang dan waktu; 2) pola susunan sebab akibat; 3) pola susunan
perbandingan; 4) pola susunan ibarat; 5) pola susunan daftar; 6) pola susunan
contoh; dan 7) pola susunan bergambar.
Beberapa
pendapat di atas dapat dianalisis bahwa Pengembangan paragraf dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu melalui
perbandingan, sebab-akibat, contoh, definisi, perulangan, pertanyaan,
umum-khusus/khusus umum, campuran, klimaks antiklimaks, analogi, klasifikasi,
secara alamiah, pola runtutan ruang dan waktu, pola susunan ibarat, pola
susunan daftar, dan pola susunan gambar. berkaitan erat dengan posisi kalimat
topik karena kalimat topiklah yang
mengandung inti permasalahan atau ide
utama paragraf. Selain posisi kalimat topik , pengembangan paragraf berhubungan
pula dengan fungsi paragraf yang akan
dikembangkan, apakah sebagai paragraf pembuka, pengembang, atau paragraf penutup. Pola pengembangan paragraf akan
bergantung pada informasi yang akan disampaikan: persuasif, argumentatif,
naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Setelah mempertimbangkan faktor
tersebut di atas kita dapat memilih pola pengembangan paragraf.
Dari
pendapat di atas akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengembangan paragraf
dilakukan melaui:(1) perbandingan; (2) sebab-akibat; (3) contoh; (4) definisi; (5)
perulangan; (6) pertanyaan; (7) umum-khusus/khusus umum; (4) campuran;
(9) klimaks antiklimaks; (10) analogi; (11) klasifikasi; (12) secara alamiah;
(13) pola runtutan ruang dan waktu; (14) pola susunan ibarat; (15) pola susunan daftar; dan (16) pola susunan gambar.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, et al. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Hasani, Aceng.
2013. Ihwal Menulis. Serang: Banten
Muda.
Keraf, Gorys. 1999. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (cetakan ke-7) Ende
Flores: Nusa Indah
Oshima, Alice, Ann Hogue. 1997. Introduction to Academic Writing. New
York: Addisson Wesley Publishing Company.
Soedjito, Mansur
Hasan. 2000. Keterampilan Menulis
Paragraf. Bandung: Remaja Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar