Media cukup banyak macamnya, Raharjo (1991) menyatakan
bahwa ada media yang hanya dapat dimanfaatkan bila ada alat untuk
menampilkanya. Ada pula yang penggunaannya tergantung pada hadirnya seorang
guru, tutor atau pembimbing (teacher independent). Media yang tidak harus
tergantung pada hadirnya guru lazim tersebut media instruksional dan bersifat
“self Contained”, maknanya: informasi belajar, contoh, tugas dan latihan serta
umpanbalik yang diperlakukan telah diprogramkan secara terintegrasi.
1.
Dari berbagai ragam dan bentuk dari
media pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar ekonomi dapat
juga ditinjau dari jenisnya, yaitu dibedakan menjadi media audio, media visual,
media audio-visual, dan media serba neka.
Media Audio : radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon .
Media Audio : radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon .
2.
Media Visual : Media visual diam : foto, buku, ansiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi
dan barang hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai/slide,
film rangkai (film stip) , transparansi, mikrofis, overhead proyektor, grafik,
bagan, diagram, sketsa, poster, gambar kartun, peta, dan globe. Serta media visual gerak : film bisu .
3.
Media Audio-visual
Media audiovisual diam : televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara , buku dan suara. Media audiovisual gerak : video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan suara.
Media audiovisual diam : televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara , buku dan suara. Media audiovisual gerak : video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan suara.
4.
Media Serba aneka : Papan dan display : papan
tulis, papan pamer/pengumuman/majalah dinding, papan magnetic, white board,
mesin pangganda. Media tiga dimensi : realia, sampel, artifact, model, diorama,
display. Media teknik
dramatisasi : drama, pantomim, bermain peran, demonstrasi, pawai/karnaval,
pedalangan/panggung boneka, simulasi. Sumber
belajar pada masyarakat : kerja lapangan, studi wisata, perkemahan. Belajar terprogram dan Komputer
Pemilihan Media
Tiap jenis media mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat khas tersendiri. Artinya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu
terhadap yang lain . Sifat-sifat yang biasanya dipakai untuk menentukan
kesesuaian penggunaan atau pemilihan media ialah jangkawan,
keluwesan, ketergantungan media, kendali/control,
atribut dan biaya.
1.
Jangkauan: Beberapa media tertentu lebih sesuai untuk pengajaran individual misalnya
buku teks, modul, program rekaman interaktif (audio, video, dan program
computer). Jenis yang lain lebih sesuai untuk pengajaran kelompok di kelas,
misalnya media proyeksi (OHT, Slide, Film) dan juga program rekaman (audio dan
video). Ada juga yang lebih sesuai untuk pengajaran massal , misalnya program
siaran ( radio, televisi, dan konferensi jarak jauh dengan audio)
2.
Keluwesan : Dari segi keluwesan, media ada yang praktis mudah dibawa kemana-mana ,
digunakan kapan saja, dan oleh siapa saja, misalnya media cetak seperti buku
teks , modul , diktat , dll.
3.
Ketergantungan Media : Beberapa media tergantung pemakaianya pada sarana/fasilitas tertentu atau
hadirnya seorang penyaji/guru.
4.
Kendali / control : Kadang-kadang dirasa perlu agar control belajar ada pada peserta didik
sendiri ( pelajar individu), pada guru ( pelajaran klasikal ) , atau peralatan.
5.
Atribut :Penggunaan media juga dapat
dirasakan pada kemampuanya memberikan rangsangan suara, visual, warna maupun
gerak.
6.
Biaya : Alasan lain untuk menggunakan jenis media tertentu ialah karena murah biaya
pengadaan atau pembuatanya .
Media transparansi (OHT ) adalah sarana visual berupa
huruf , lambang, gambar, grafis maupun gabungannya yang dibuat pada bahan
tembus pandang atau transparan untuk diproyeksikan pada sebuah layar atau
dinding dengan menggunakan alat yang disebut “overhead projector “ atau OHP.
Sebagaimana halnya dengan semua jenis media proyeksi , OHT mempunyai kemampuan
untuk membesarkan bayanganya di layar atau didinding sejauh kekuatan lensa dan
sinar proyeksinya dapat mendukung . Oleh sebab itu , OHT sangat sesuai untuk
kegiatan seminar, lokakarya, pengajaran maupun latihan yang melibatkan kelompok
sasaran yang cukup besarnya sampai efektif 60 orang. Selebihnya mungkin perlu
ditunjang dengan sarana “sound system“ yang memadai karena keterbatasan
jangkauan suara pengajar. Untuk dapat menggarap maupun memanfaatkan media ini
sebaiknya kita harus mengenal karakteristiksnya. Media OHT mempunyai kelebihan-
kelebihan dan kelemahan- kelemahan yang harus diperhitungkan dalam
perencanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Gntrdwprst. [2013]. Perbedaan Media dan Alat Peraga.
[Online]. Tersedia: https://gntrdwp.wordpress.com/2013/02/18/perbedaan-media-dengan-alat-peraga/. [9
Desember 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar