Senin, 14 November 2016

Permainan Tradisional Mulai Terlupakan



            Permainan tradisional biasanya dilakukan oleh anak-anak untuk bersenang-senang, baik sendiri maupun bersama-sama. Permainan tradisional biasanya memiliki ciri khas antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. Dengan keberagaman suku dan daerah di Indonesia tak heran jika di Indonesia memiliki banyak sekali permainan tradisional. Walaupun ada yang memiliki kesamaan namun tetap tidaklah sama, pasti ada cirri khas yang melekat di setiap permainan tradisional.
            Permainan tradisional tidak hanya untuk bersenang-senang saja, melainkan berfungsi juga untuk olah-raga dan menjalin komunikasi yang baik dengan teman dan lingkungan. Permainan tradisional akan mengajarkan anak untuk melakukan aktifitas fisik yang medorong mereka untuk bergerak seakan berolah raga, selain itu anak-anak akan terbiasa untuk meyusun strategi secara nyata dan langsung diterapkan, tidak hanya strategi hayalan saja.
            Diantara permainan tradisional yang ada di Indonesia adalah Petak Umpet, Kelereng atau Gondu, Gelatik atau Gatrik, Layang-layang, Lompat Tali, Bola Bekel, Bola Gebok, Egrang, Gobak Sodor, Tarik Tambang, Ular Naga Panjang, Taplak, Congklak, Pletokan, Gangsing atau Panggal, dan masih banyak lagi lainnya. Permainan-permainan tersebut dilakukan secara fisik dan bersama-sama.
            Namun pada masa sekarang permainan tradisional telah digantikan di hati para masyarakat dengan permainan gadget atau permainan elektronik. Jenis permainan yang disajikan memanglah sangat banyak dan menggiurkan untuk di mainkan, namun kebanyakan permainan elektronik akan mendorong anak-anak malas bermain keluar dan beraktifitas fisik secara langsung. Selain itu juga anak akan terbiasa tidak bermain bersama, sehingga hubungan dengan masyarakat seitar akan kurang terjalin. Namun tidak dapat disalahkan jika anak lebih menyukai permainan elektronik, karena pada dasarnya banyak orang tua modern yang melarang anaknya bermain keluar, selain itu juga lahan bermain yang sudah mulai berkurang terutama di kota-kota. Anak hanya memiliki tempat bermain di lapangan, taman kota, atau halaman rumah. Sehingga tidak mengherankan jika anak telah melupakan permainan tradisional dengan permainan elektronik. Namun permainan tradisional haruslah dilestarikan agar dapat terus berlangsung kelestariannya dan tidak punah begitu saja karena banyak nilai kebudayan dan pelajaran positif yang bisa diambil dari permainan tradisional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar