Senin, 07 November 2016

BAHAYA GHAZWUL FIKRI



Empat belas abad lalu, disaat islam mencapai puncaknya, rasulullah SAW sudah memprediksi nasib umat islam dimasa yang akan datang. Sebagaimana tersebut dalam sebuah hadist :
“beberapa kelompok manusia akan memperebutkan kalian seperti halnyaorang-orang rakus yang memperebutkan hidangan”
Seorang sahabat bertanya “apakah karena kami waktu itu sedikit, ya Rasulullah ?”
Rasulullah menjawab “Tidak! Bahkan waktu itu jumlah kalian sangat banyak. Akan tetapi kalian waktu itu seperti buih di lautan. Dan sungguh, rasa takut dan gentar telah hilang dari dada musuh kalian. Dan tumbuhlah dalam dada kalian penyakit wahn”
Kemudian sahabat bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan penyakitwahn itu ya Rasulullah?”
Jawab beliau “Cinta dunia dan takut mati”
Hadist Rasulullah SAW yang disabdakan empat belas abad silam itupun akibatnya selaras dengan kondisi umat islam saat ini. Walaupun jumlah umat islam saat ini sangta banyak, ternyata umat islam telah menjadi bahan rebutan oleh sekian banyak kepentingan, yang apabila kita kaji lebih jauh ternyata tujuan akhirnya sama, kehancuran umat islam.
Secara bahasa ghazwul fikri berasal dari kata ‘alghaz’ dan ‘fikr’. Artinya adalah perang pemikiran. Secara istilah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal yang tidak islami.
Ghazwul Fikri atau perang pemikiran dimulai ketika kaum salibis dikalahkan sebanyak 9 kali dalam perang besar oleh kaum  muslimin. Mereka berfikir keras bagaimana cara mengalahkan umat islam, akhirnya mereka ingin mendalami islam terlebih dahulu. Sesungguhnya kaum salibis memang luar biasa sampai dalam sejarah diungkap seorang dari mereka rela menginggalkan anak dan istrinya hanya untuk berkeliling di negeri-negeri islam. Kemudian strategi perang melawan umat islam diubah dari perang fisik ke perang pemikiran. Berbagai upaya dibuat untuk mengalihkan umat islam dari agamanya. Serangan demi serangan dilancarkan melalui hiburan, olahraga, dan segmen yang menarik lainnya, sehingga tanpa disadari umat islam sudah mengikuti mereka bahkan dengan terang-terangan menjadi pendukung setia disetiap program-program yang mereka adakan.
Beberapa jenis ghazwul fikri atau perang pemikiran yang perlu diwaspadai pada saat ini diantaranya:
1.    Perusakan Akhlak
Dalam berbagai media massa musuh-musuh islam melancarkan program-program yang bertujuan untuk merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi serta musik.
2.    Perusakan Pola Fikir
Dengan memanfaatkan media mereka menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan kaum muslimin. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti ‘teroris’, ‘fundamentalis’, ‘ekstrim’ dst kepada kaum muslimin yang berjuang mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan para penjajah yang zalim. Berita yang sampai kepada kaum muslimin benar-benar jauh dari realitas bahkan sengaja diputarbalikan dari kenyataan yang terjadi.
3.    Sekulerisasi Pendidikan
Hampir diseluruh negeri muslim telah berdiri model pendidikan sekolah yang lepas dari nilai-nilai keagamaan. Mereka sengaja memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan di sekolah sehingga munculah generasi-generasi terdidik yang jauh dari agamanya. Sekolah macam inilah yang mereka dirikan di bumi islam pada masa penjajahan (iperealisme) untuk menghancurkan islam dari tubuhnya sendiri.
4.    Pemurtadan
Ini adalah program yang paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orang-orang non muslim menawarkan bantuan ekonomi, mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, beasiswa dan lainnya untuk menggoyahkan iman kaum muslimin.
Daftar Pustaka :
Mujahid Alor. 2012. Bahaya Ghazwul fikri. http://liktorhabrianto.blogspot.com/2012/04/bahaya-ghazwul-fikri.html?m=1 (diakses pada 5 November 2016 pukul 01:21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar