Empat belas abad lalu, disaat islam mencapai
puncaknya, rasulullah SAW sudah memprediksi nasib umat islam dimasa yang akan
datang. Sebagaimana tersebut dalam sebuah hadist :
“beberapa kelompok
manusia akan memperebutkan kalian seperti halnyaorang-orang rakus yang
memperebutkan hidangan”
Seorang sahabat
bertanya “apakah karena kami waktu itu sedikit, ya Rasulullah ?”
Rasulullah
menjawab “Tidak! Bahkan waktu itu jumlah kalian sangat banyak. Akan tetapi
kalian waktu itu seperti buih di lautan. Dan sungguh, rasa takut dan gentar
telah hilang dari dada musuh kalian. Dan tumbuhlah dalam dada kalian penyakit
wahn”
Kemudian sahabat
bertanya, “Apakah yang dimaksud dengan penyakitwahn itu ya Rasulullah?”
Jawab beliau
“Cinta dunia dan takut mati”
Hadist Rasulullah SAW yang disabdakan empat belas abad
silam itupun akibatnya selaras dengan kondisi umat islam saat ini. Walaupun
jumlah umat islam saat ini sangta banyak, ternyata umat islam telah menjadi
bahan rebutan oleh sekian banyak kepentingan, yang apabila kita kaji lebih jauh
ternyata tujuan akhirnya sama, kehancuran umat islam.
Secara
bahasa ghazwul fikri berasal dari kata ‘alghaz’ dan ‘fikr’. Artinya adalah perang
pemikiran. Secara istilah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran
umat islam guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan
hal-hal yang tidak islami.
Ghazwul
Fikri atau perang pemikiran dimulai ketika kaum salibis dikalahkan sebanyak 9
kali dalam perang besar oleh kaum
muslimin. Mereka berfikir keras bagaimana cara mengalahkan umat islam,
akhirnya mereka ingin mendalami islam terlebih dahulu. Sesungguhnya kaum
salibis memang luar biasa sampai dalam sejarah diungkap seorang dari mereka rela
menginggalkan anak dan istrinya hanya untuk berkeliling di negeri-negeri islam. Kemudian strategi perang melawan
umat islam diubah dari perang fisik ke perang pemikiran. Berbagai upaya dibuat
untuk mengalihkan umat islam dari agamanya. Serangan demi serangan dilancarkan
melalui hiburan, olahraga, dan segmen yang menarik lainnya, sehingga tanpa
disadari umat islam sudah mengikuti mereka bahkan dengan terang-terangan
menjadi pendukung setia disetiap program-program yang mereka adakan.
Beberapa
jenis ghazwul fikri atau perang pemikiran yang perlu diwaspadai pada saat ini
diantaranya:
1.
Perusakan
Akhlak
Dalam berbagai media
massa musuh-musuh islam melancarkan program-program yang bertujuan untuk
merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja maupun dewasa.
Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi serta musik.
2.
Perusakan
Pola Fikir
Dengan memanfaatkan
media mereka
menyajikan berita yang tidak jelas kebenarannya, terutama yang berkenaan dengan
kaum muslimin. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti ‘teroris’,
‘fundamentalis’, ‘ekstrim’ dst kepada kaum muslimin yang berjuang
mempertahankan kemerdekaan negeri mereka dari penguasaan para penjajah yang
zalim. Berita
yang sampai kepada kaum muslimin benar-benar jauh dari realitas bahkan sengaja
diputarbalikan dari kenyataan yang terjadi.
3.
Sekulerisasi
Pendidikan
Hampir diseluruh negeri
muslim telah berdiri model pendidikan sekolah yang lepas dari nilai-nilai
keagamaan. Mereka sengaja memisahkan antara agama dan ilmu pengetahuan di
sekolah sehingga munculah generasi-generasi terdidik yang jauh dari agamanya. Sekolah macam inilah
yang mereka dirikan di bumi islam pada masa penjajahan (iperealisme) untuk
menghancurkan islam dari tubuhnya sendiri.
4.
Pemurtadan
Ini adalah program yang
paling jelas kita saksikan. Secara terang-terangan orang-orang non muslim
menawarkan bantuan ekonomi, mulai dari bahan makanan, rumah, jabatan, beasiswa
dan lainnya untuk menggoyahkan iman kaum muslimin.
Daftar Pustaka :
Mujahid Alor. 2012. Bahaya Ghazwul fikri. http://liktorhabrianto.blogspot.com/2012/04/bahaya-ghazwul-fikri.html?m=1 (diakses pada 5 November 2016 pukul 01:21)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar