Seperti
yang kita ketahui bahwa sekarang tengah berlangsung era globalisasi yang terus
membawa perubahan di muka bumi ini, namun tidak dapat di elak pula bahwa pada
pada masa sekarang pula bangsa ini tengah dilanda krisis. Bangsa ini tidak
hanya ditimpa krisis ekonomi yang berkepanjangan, tapi juga ditimpa krisis
akhlak. Merajalelanya kemaksiatan dan tingginya tingkat kriminalitas adalah
bukti bahwa bangsa ini mengidap dekadensi moral yang akut. Dan hal ini
diperparah dengan gejala dekandansi ini tidak hanya menimpa masyarakat kalangan
bawah, tapi juga menimpa para pemimpin bangsa dan tokoh agama. Karena itu,
bangsa ini yang mayoritas penduduknya adalah muslim perlu bercermin kepada
akhlak rasulullah SAW agar dapat memperbaiki akhlak dan tidak lagi terpengaruh
hal-hal yang dapat merusak moral.
Tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa akhlak yang dimiliki Rasulullah sangatlah mulia.
Ketika kaum musyrikin itu melemparinya dengan kotoran unta, Rasulullah SAW membalasnya
dengan doa untuk kebaikan mereka, dalam hadist Riwayat Aisyah RA disebutkan,
akhlak rasulullah saw adalah Al-Quran. Sehingga
apa yang dipraktikan Rasulullah SAW sehari-hari merupakan ajaran-ajaran
Al-Quran. Keluruhan akhlak dan budi pekerti rasulullah saw tidak hanya diakui
oleh orang sezaman dengannya, sampai saat inipun banyak yang memuji keluruhan
akhlak beliau, termasuk orang-orang non muslim.
Beliau
meninggalkan riya, boros dan sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah saw juga
tidak pernah mencaci orang dan menegur karena kesalahannya, tidak mencari
kesalahan orang lain, tidak berbicara kecuali yang bermanfaat dan berpahala.
membiarkan orang menyelesaikan pembicaraannya, tertawa bersama mereka yang
tertawa, heran bersama orang yang heran, rajin dan sabar menghadapi orang asing
yang tidak sopan, membantu orang yang mengalami kesulitan, dan segala hal baik
lainnya.
Namun
kenyataannya sekarang banyak sekali orang yang suka marah-marah, tidak suka
mneyapa, segan membantu orang, sombong dan sebagainya yang sudah jelas
bertentangan dengan akhlak rasulullah SAW. Dan lagi-lagi ini tidak hanya
menimpa kalangan bawah dan kaum awam agama, namun para pemimpin umat dan para
ulama pun didapati gejala serupa. Bukankan semua ini menunjukan bahwa cinta
umat islam kepada rasulullah saw baru sebatas ucapan bibir belaka.
Menurut
Ibnu Maskawaih dalam buku Tahdzub al– Akhlaq mengusulkan
metode perbaikan akhlak melalui 5 cara :
1. Mencari
teman yang baik, Banyak orang terlibat tindak kejahatan karena faktor
pertemanan.
2. Olah
pikir, Kegiatan ini perlu untuk kesehatan jiwa, sama dengan olahraga untuk
kesehatan tubuh.
3. Menjaga
kesucian, kehormatan diri dengan tidak mengikuti dorongan nafsu
4. Menjaga
konsistensi antara rencana baik dan tindakan
5. Meningkatkan
kualitas diri dengan mempelajari kelemahan-kelemahan diri.
Maka
dari itu marilah kita memperbaiki akhlak dan meneladani Rasulullah SAW.
Merealisasikan mengimplementasikan segala hal baik yang bisa diambil dari
teladan Nabi Muhammad SAW. Dengan begitu kita akan terhindar dari segala
prilaku buruk hal-hal yang dapat merusak moral. Marilah kita wujudkan cinta
kepada rasulullah dalam amal perbuatan, tidak hanya terucap dibibir saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar