Selasa, 29 November 2016

Minimnya Tingkat Kepedulian Pemerintah Terhadap Pelestarian Kebudayaan



            Indonesia adalah Negara yang kaya akan budaya dan sejarahnya. Sangat banyak sekali kebudayaan dan sejarah yang ada di Indonesia. Kebudayaan dan sejarah yang ada di Indonesia telah banyak yang diakui keberadaannya oleh bangsa lain. Indonesia yang kaya akan budaya dan sejarah ini bukanlah Negara yang makmur, sejahtera dan maju. Itulah yang sangat disayangkan.
            Dengan banyaknya sumber daya alam dan kekayaan lainnya yang ada di Indonesia tetap saja Indonesia tidak bisa menjadi lebih maju. Mungkin memang belum, tapi rasanya masih sangat lama jika menunggu Indonesia sampai di titik tertinggi. Negara Indonesia memiliki kekayaan budaya dan sejaarah yang luar biasa melimpah, namun saynagnya tidak semua bagian dari sejarah dan kebudayaan yang ada di Indonesia tertangani dan terawat dengan baik. Sangat banyakbudaya dan sejarah yang tidak terjamah dan tidak terurus oleh pemerintah.
            Andai semua kebudayaan dan sejarah ini dapat diperhatikan seluruhnya oleh pemerintah dan dirawat dengan baik maka akan sangat banyak kebudayaan yang ada di Indonesia yang belum diketahui dunia menjadi lebih disosialisasikan. Namun sayangnya tingkat kepedulian pemerintah terhadap pelestarian kebudayaan dan sejarah ini kurang memadai. Memang sudah maksimal pada situs-situs dan kebudayaan tertentu namun masih sangat banyak kebudayaan yang terabaikan dan belum terjamah untuk dilestarikan oleh pemerintah.
            Tentu saja pemerintah memang tidak bisa bertindak sendiri, melainkan harus adanya dukungan dari berbagai pihak untuk dapat melestarikan kebudayaan dan sejarah yang ada di nusantara termasuk dukungan dan kerjasama dari masyarakat utuk mendukung dan membantu pelestarian kebudayaan dan sejarah yang ada di nusantara yang tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi Indonesia anntinya. Seperti halnya peningkatan pariwisata, perkembangan dan majunya ilmu pengetahuan serta penelitian dan sebagainya.
            Namun diluar kerjasama pemerintah dengan pihak lain guna melestarikan kebudayaan dan sejarah yang ada tetap saja usaaha yang dilakukan oleh pemerintah masih bisa dikatakan kurang karena tidak menyeluruh pada seluruh kebudayaan dan sejarah, melainkan hanya pada kebudayaan dan sejarah tertentu. Maka dari itu diharapkan agar pemerintah dapat memperhatikan pelestarian kebudayaan dan sejarah yang ada di Indonesia secara menyeluruh tanpa terkecuali.

Tanpa Sadar Diajari Korupsi Sejak Dini



            Seperti kita tahu bahwa tindakan korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang biasanya berupa penggelapan uang. Menurut pandangan saya tanpa disadari sejak masa sekolah kita sudah diajarkan untuk membuat rincian anggaran biaya yang tidak sebenarnya atau tidak real. Bukankah ini dapat mengarah kepada tindakan korupsi. Biasanya pada saat mengajukan proposal atau anggaran biaya ke sekolah siswa atau organisasi siswa akan mencantumkan nominal yang dilebihkan atau tidak real.
            Pemberian anggaran yang diperbesar atau tidak real ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya jika dananya di cairkan minimal akan mendapatkan setengah dari anggaran tidak real tersebut. Pandangan salah ini tentu akan keliru jika terus-menerus dilakukan dan tidak diperbaiki. Tradisi ini akan dilakukan secara terus menerus dengan ajaran dari senior kepada juniornya.
            Kebiasaan ini tentu tidaklah benar, pertama karena mencantumkan anggaran yang tidak sebenarnya. Kedua karena ini tindakan pembohongan, ketiga karena jika terus dilakukan akan menjadi sebuah kebiasaan yang menjadi tradisi turun temurun. Dan keempat tentu saja ini akan menimbulkan dampak yang buruk jika terus dilakukan dan dilestarikan.
            Pembenaran akan tindakan ini tidak hanya harus dilakukan oleh siswa, melainkan harus adanya kerjasama antara pihak sekolah dan mengajarkan deengan baik kepada para siswa. tradisi penggandaan anggaran inipun harus dihilangkan agar tidak menjadi kebiasaan buruk nantinya jika para sisiwa meneruskan karir dan kehidupan merekaa di masyarakat.

Senin, 28 November 2016

Ketidaksiapan Masyarakat Banten Menghadapi Globalisasi



Banten pada masa sekarang ini tengah mengalami perkembangan yang sangat signifikan, tidak terkecuali dengan IPTEK yang ada. Pembangunan yang ada di Banten luar biasa pesatnya, pembangunan ada dimana-mana. Mulai dari desa-desa sampai ke kota, mulai dari pembangunan kecil sampai yang sangat besar, mulai dari pembanguna  perumahan sampai pembangunan untuk industri dan sebagainya. Dengan adanya era globalisasi yang memberikan segala kemudahan di dalamnya untuk melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari manusia, perkembangan banten di tengah globalisasi pun tidak luput dari perhatian.
Namun masyarakat Banten ternyata belum siap untuk menghadapi globalisasi dan menerima segala pengaruh yang ada. Mengapa dapat dikatakan seperti demikian, karena kita dapat melihat dari keseharian di dalam masyarakat yang ternyata dikalahkan oleh masyarakat dari luar Banten. Yang termudah kita dapat melihat hal ini dalam dunia kerja dan perekonomian yang ada di Banten.
Dalam era globalisasi manusia dituntut untuk dapat bersaing dengan manusia-manusia lainnya, bersaing tidak hanya dengan otot melainkan dengan kualitas diri. Pada praktiknya, dengan adanya globalisasi persaingan akan jauh lebih sulit, lebih melibatkan banyak orang yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Begitupun yang ada di Banten. Di daerah Banten banyak sekali terdapat pembangunan-pembangunan besar yang diantaranya pemangunan dalam bidang industri, dimana tempat-tempat ini menerima banyak tenaga kerja dan ternyata lebih banyak diisi oleh orang luar daerah banten. Bukan berarti perusahaan terkait hanya menerima tenaga kerja luar daerah, melainkan kalahnya masyarakat Banten dalam hal persaingan Kualitas.
Masyarakat Banten masih terus mencari pekerjaan dengan perjuangan keras di daerah sendiri, bahkan sampai keluar daerah. Namun masyarakat luar daerah Banten dapat menempati posisi-posisi penting dan menjadi tenaga kerja aktif di Banten. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh ketidak siapan masyarakat dalam menghadapi globalisasi terutama dalam hal persaingan.

Bedanya Makar dengan Kudeta



            Berawal dari sebuah diskusi kecil bersama teman-teman yang membahas sedikit mengenai makar. Awalnya saya tidak tahu apa itu makar, rasanya sangat asing di telinga dan fikiran saya. Sehingga ada teman yang menjelaskan kepada saya tentang pengertian makar itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa makar itu usaha untuk menyerang dan menjatuhkan pemerintahan yang ada, satu teman yang lain bilang bahwa makar ialah biang kerok atau pembuat masalah, dan yang lainnya bilang bahwa makar itu tipu muslihat.
                Setelah kami membahas apa yang dimaksud dengan makar, muncul kembali sebuah pertanyaan ‘apa bedanya dengan kudeta?’, yah kurang lebih seperti itu pertanyaan yang muncul di benak kami. Setelah beberapa saat melakukan perbincangan dan diskusi ditemukanlah jawaban bahwa makar dengan kudeta berasal dari kata yang berbeda, namun dengan makna yang hampir sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makar punya beberapa arti: 1 akal busuk; tipu muslihat; 2 perbuatan (usaha) dengan maksud hendak menyerang (membunuh) orang, dan sebagainya; 3 perbuatan (usaha) menjatuhkan pemerintah yang sah.
            Bahkan menurut beberapa sumber, lebih jauh lagi makar diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai kejahatan terhadap keamanan Negara, terutama di pasal 104, 107 dan 108, dengan ancaman hukuman mati. Pasal-pasal ini mengatur pidana kejahatan terhadap presiden dan wakilnya dan juga ancaman pidana terhadap para penggerak makar.
Bunyi pasal 104:
Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.
Bunyi pasal 107:
(1)   Makar dengan maksud untuk mneggulingkan pemerintah, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
(2)   Para pemimpin dan pengatur makar tersebut dalam ayat 1, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara paling lama dua puluh tahun.
Bunyi pasal 108:
(1)   Barang siapa bersalah karena pemberontakan, diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun:
1.      Orang yang melawan Pemerintah Indonesia dengan sengaja;
2.      Orang yang dengan maksud melawan Pemerintah Indonesia menyerbu bersama-sama atau menggabungkan diri pada gerombolan yang melawan Pemerintah dengan senjata.
(2)   Para pemimpin dan para pengatur pemberontakan diancam dengan penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun.
Sedangkan pengertian kudeta menurut KBBI adalah: perebutan kekuasaan (pemerintahan) dengan paksa. Menurut situs Hukum Online, perbedaan makar dan kudeta kurang lebih adalah kudeta lebih merujuk pada istilah politik sedangkan makar lebih merujuk pada istilah hukum. Kudeta lebih cenderung kepada ketidak cocokan pada jalannya pemerintahan.

BELAJAR DENGAN METODE KARYA WISATA



Banyak metode belajar yang bisa diterapkan untuk mempermudah belajar, dan salah satunya adalah metode karyawisata. Karyawisata berbeda dengan study tour. Karyawisata memiliki arti tersendiri. Metode belajar karyawisata yang dimaksud adalah kunjungan ke luar kelas dengan tujuan belajar. Kunjungan yang dilakukanpun hanya ke tempat-tempat atau daerah-daerah yang tidak terlalu jauh dari sekolah. Anak anak tetap dipandu oleh guru atau pemandu untuk dapat mengetahui lebih jelas tetang apa yang mereka lihat dan kunjungi.
            Contoh pembelajaran dengan metode karyawisata adalah kunjungan siswa ke pengadilan. Disini siswa diajak oleh guru untuk melakukan kunjungan ke pengadilan, dengan tujuan mengetahui sistem pengadilan dan proses pengadilan secara langsung melalui kunjungan tersebut. Kunjungan ini dilaksanakan selama beberapa jam belajaran. Atau contoh lainnya yaitu kunjungan siswa ke kelurahan, kantor kepolisian, dan sebagainya. Tujuannya tetaplah sama, yaitu sebagai pembelajaran.
            Dengan mengalami atau melihat langsung siswa akan lebih mudah mengingat apa yang mereka pelajari. Dengan begitu apa yang mereka pelajari akan lebih berarti dan lebih difahami. Dan tentu saja akan lebih bermanfaat untuk mereka. Namun hendaknya metode ini tidak dilakukan secara terus menerus. Harus diselingi dengan metode lainnya agar tidak terlalu monoton dan menghabiskan waktu banyak untuk satu materi saja.
            Setelah melakukan kunjungan langsung tadi, agar siswa lebih mengerti akan materi yang mereka pelajari siswa diarahkan untuk membuat laporan atas kunjugan tersebut. Baik secara lisan maupun tulisan dan baik individu maupun kelompok. Hal ini dilakukan agar mereka terbiasa untuk menyampaikan kembali apa yang mereka pelajari. Dan juga agar mereka lebih memahami pelajaran yang didapat serta meluruskan jika ada pemahaman yang salah dari siswa. Dengan metode karya wisata guru dapat mempermudah pembelajaran di kelas. Guru dapat memanfaatkan metode ini untuk pembelajaran siswa dan mengkombinasi dengan metode yang lain agar metode pembelajaran yang digunakan tidak terkesan monoton dan membosankan bagi siswa. dan terlebih agar meningkatkan semnagat siswa untuk belajar dan mengenal dunia luar sekolah.