Selasa, 18 Oktober 2016

Implementasi Nilai-Nilai Pancasila oleh Mahasiswa



Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang harus diterapkan dalam segala bidang kehidupan. Pancasila sebagai dasar Negara berarti bahwa pancasila digunakan sebagai dasar dan pedoman atas setiap keputusan dan tindakan dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Perubahan yang terjadi di dunia ini yang begitu cepat seiring dengan adanya perkembangan IPTEK dan era globalisasi sekarang ini menyebabkan tatanan kehidupan ikut berubah, bahkan budaya bangsa pun banyak yang sudah mulai terabaikan bahkan dilupakan, karena para penerus bangsa lebih menyukai budaya luar negeri dari pada budaya bangsa sendiri. Hal ini meunjukan bahwa jiwa pancasila sudah mulai memudar dalam diri bangsa Indonesia. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, dalam urusan tata Negara dan bidang lain pun nilai pancasila sudah mulai diabaikan.
            Memudarnya jiwa pancasila dalam diri bangsa Indonesia termasuk didalamnya yaitu mahasiswa sebagai bagian dari generasi penerus bangsa. Dalam kehidupan mahasiswa yang sangat lekat dengan kata pengontrol social dan generasi penerus bangsa yang berpendidikan tidak berarti bahwa mahasiswa menerapkan nilai-nilai pancasila dengan baik. Pada kenyataanya mahasiswa juga banyak  yang mengabaikan nilai pancasila yang seharusnya dijiwai secara penuh dalam jiwa.Terlebih pada keadaan teknologi informasi yang serba canggih seperti sekarang ini mahasiswa dinilai sangat kurang menerapkan nilai pancasila. Untuk lebih jelasnya akan saya jabarkan sedikit mengenai kegiatan mahasiswa dalam mengimplementasikan nilai pancasila.
Sila pertama :
Dalam sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan terhadap tuhan yang maha esa” sudah sangat jelas diungkapkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang percaya akan adanya tuhan. Hal ini ditunjukan dengan adanya agama resmi Negara yang jumlahnya lebih dari satu. Kehidupan yang diawali dengan dasar agama yang baik pasti akan menghasilkan individu yang berkualitas, karena diyakini bahwa tidak ada satu pun agama yang mengajarkan hal buruk kepada penganutnya. Tetapi pada penerapannya, mahasiswa dirasa masih kurang menerapkan prinsip dan kewajiban  yang ada dalam agama mereka. Hal ini dapat terlihat dalam konsistensi mahasiwa dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap agamanya. Contohnya untuk umat Islam diwajibkan sholat, tetapi masih banyak mahasiswa yang melalaikan sholat. Padahal sholat tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga menumbuhkan kedisiplinan dalam dirimahasiswa serta menjauhkan dari perbuatan yang buruk.
Sila kedua :
Dalam sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemanusiaan disini berarti bahwa hubungan antar manusia dan didasari sifat yang  adil dan berakhlak. Penerapannya dalam kehidupan mahasiswa yang paling melekat yaitu kurangnya rasa hormat dan kerjasama antar sesama mahasiswa. Kenyataanya dalam kehidupan mahasiswa memang disediakan sebuah himpunan atau organisasi yang menaungi mahasiswa, tetapi terkadang mahasiswa dinggap kurang mampu untuk berkomunikasi anatar himpunan yang lain. Dan contoh lainnya adalah rasa saling mencintai dan menyayangi terhadap sesama. Mahasiswa zaman sekarang sangat kurang kepeduliannya terhadap sesama. Hal ini juga disebabkan oleh semakin merebaknya paham individualism yang hanya mementingkan diri sendiri.
Sila ketiga:
Dalam sila ketiga yang berbunyi “persatuan Indonesia”, disini dianjurkan agar kita mementingkan kepentingan Negara diatas kepentingan golongan dan kelompok. Penerapannya dalam kehidupan mahasiswa nyatanya persatuan ini masih kurang dipahami. Mereka lebih mementingkan kepentingan golongan atau kelompok bahkan kepentingan diri sendiri, hal ini juga tidak terlepas karena perkembangan zaman yang sangat pesat.
Sila keempat:
Dalam sila ini yang berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”. Penerapan sila ini dalam kehidupan mahasiswa yang kurang dijiwai dan diterapkan salah satunya yaitu musyawarah dan mufakat dalam mengambil keputusan. Kita semua tahu bahwa mahasiswa sangat lekat dengan kegiatan demonstrasi, kegiatan ini dirasa sangat miskin atas musyawarah dalam pengambilan keputusannya. Contoh yang lainnya adalah gotong royong, penerapan gotong royong dapat dilihat sangat kurang. Hal  ini ditunjukan dengan kurangnya budaya meringankan beban sesame dengan gotong royong.
Sila kelima :
Dalam sila ini yang berbunyi “keadilan social bagi seluruh rakyat  Indonesia”. Sila ini dengan jelas menunjukan bahwa keadilan itu harus diterapkan bagi seluruh rakyat  Indonesia tanpa terkecuali. Penerapannya dalam kehidupan mahasiswa yaitu kurangnya mahasiswa dalam menerapkan keadilan itu. Contohnya mempermudah segala urusan dengan uang, hal ini berarti menunjukan perbedaan adanya mahasiswa sesuai tingkatan sosial ekonomi.
            Dalam penjabaran singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian nilai pancasila oleh mahasiswa masih sangat kurang. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya penjiwaan terhadap pancasila, sehingga dalam kondisi zaman yang sangat maju seperti sekarang ini pengaruh buruknya akan lebih mudah mempengaruhi dan mengalahkan budaya bangsa. Sehingga mahasiswa yang mayoritasmemiliki pengetahuan yang luas akan perkembangan IPTEK dapat dengan mudah terpengaruh budaya luar jika tidak benar-benar menjiwai nilai-nilai pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar