Kamis, 22 Desember 2016

Pengertian Paragraf



Akhadiah (2013:115) berpendapat bahwa paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat satu sama lainnya. Kalimat-kalimat tersebut tersusun menurut aturan tertentu sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi dan dikembangkan serta diperjelas. Selanjutnya Hasani juga berpendapat bahwa paragraf adalah sekumpulan rangkaian atau kalimat yang mempunyai satu pikiran utama yang menjiwai isi paragraf untuk mengekspresikan gagasan dan ide penulis.
Tarigan (2009:5) berpendapat  bahwa paragraf adalah  seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Sedangan menurut Zemach dan Carlos, (2005:9) berpendapat  bahwa a paragraf is a of about 6 – 12 sentences about one topik. Every sentence in a strong paragraph is about the same topik. All of the sentences explain the writers main idea (most important idea) about that topik.   Sebuah paragraf merupakan sekumpulan dari 6 – 12 kalimat berkenaan dengan sebuah topik (pokok pembicaraan).  Setiap kalimat dalam sebuah paragraf yang baik harus mengandung topik yang sama. Semua kalimat menjelaskan gagasan utama penulis (gagasan yang paling penting) tentang topik tersebut.
Pengertian paragraf menurut Oshima dan Haque (1997:71)  adalah “ A paragraph is group of related sentences that develops one main idea, which is topik of the paragraph” Sebuah paragraf merupakan seperangkat  kalimat yang saling berhubungan yang mengembangkan satu gagasan utama, yang merupakan topik dari paragrap tersebut. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan dan diperjelas.
Soedjito dan Mansur (1946:3) mengemukakan bahwa paragraf adalah bagian-bagian karangan yang terdiri  atas kalimat-kalimat yang berhubung-hubungan secara utuh dan padu serta merupakan satu kesatuan pikiran. Sakri (1992:1) mengemukakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil sebuah karangan, isinya membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangannya.
Keraf (1994:62) paragraf disebut alinea. Keraf mengemukakan bahwa alinea tidak lain dari satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat.  Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian  dalam suatu rangkaian  untuk membentuk sebuah gagasan. Menurut Arifin dan Tasai (2009:115) mengemukakan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk  gagasan atau topik  tersebut. bahwa paragrap merupakan  kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Berdasarkan analisis dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa karakteristik paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat,  paragraf mengandung satu kesatuan pikiran atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf dapat memberikan informasi, menjelaskan sesuatu, meceritakan sebuah cerita. Kalimat yang disusun dalam paragraf harus logis sehingga pembaca dengan mudah memahami apa yang penulis sampaikan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang saling berhubungan, yang disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk  kesatuan dan  kepaduan , baik kepaduan bentuk , maupun kepaduan  makna.
Keterampilan menulis paragraf berarti kecakapan atau kemampuan dalam menyusun seperangkat kalimat yang saling berhubungan, yang  disusun secara logis dan sistematis sehingga membentuk  kesatuan dan  kepaduan , baik kepaduan bentuk,  maupun  kepaduan makna.

Fungsi Paragraf
Hasani (2013:120) menyebutkan fungsi paragraf sebagai berikut; 1) Penampung fragmen pikiran ide pokok; 2) Alat untuk memudahkan pembaca dalam memahami alur pikiran pengarang; 3) Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis; 4) Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang; 5) Alat untuk menyampaikan fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca; 6) Sebagai penanda mengawali pikiran baru; dan 7) Dalam keseluruhan karangan paragraf berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
Tarigan (2009:6) menyebutkan fungsi paragraf sebagai berikut: 1) sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan; 2) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang; 3) alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis; 4) pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang; 5) sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca; 6) sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai; 7) dalam rangka keseluruhan  karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
Akhadiah, (2002:144) berpendapat kegunaan paragraf yang utama adalah:  1) untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut  topik sebelumnya (yang baru);  2)  untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya  atau paragraf terdahulu. Sedangkan menurut Soedjito dan Mansur (2000:3) paragraf berguna untuk memudahkan memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan.
Pada dasarnya fungsi paragraf dari  beberapa pendapat di atas memiliki kesamaan bahwa paragraf  berfungsi sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang, pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang, sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca, paragraf juga berfungsi sebagai penanda pikiran atau pembukaan topik  baru dimulai, dan paragraf berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup.  Lain halnya dengan Akhadiah, beliau menambahkan bahwa paragraf berfungsi untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya  atau paragraf terdahulu.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi paragraf yaitu; 1) sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan; 2) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang; 3) pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang; 4) sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca; 5) penanda pikiran atau pembukaan topik  baru dimulai; 6) sebagai pengantar, transisi, dan penutup; dan 7) .  untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya  atau paragraf terdahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, et al. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.


Hasani, Aceng. 2013. Ihwal Menulis. Serang: Banten Muda.
Keraf, Gorys. 1999. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa (cetakan ke-7) Ende Flores: Nusa Indah
Oshima, Alice, Ann Hogue. 1997. Introduction to Academic Writing. New York: Addisson Wesley Publishing Company.
Soedjito, Mansur Hasan. 2000. Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung: Remaja Karya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar